Pasar malam yang dimaksud disini bukan pasar kaget yang digelar malam hari tetapi pasar tradisional yang sedari malam sudah buka. Semenjak puasa bawaannya males banget ke pasar pagi/siang hari bawaannya masih ngantuk, kesiangan dikit gak kebagian. Dilema #halah.
Untungnya di Tangsel ini ada beberapa pasar tradisional yang buka malam hari seperti Pasar Cimanggis (simpang Ciputat-Pamulang) dan Pasar Ciputat. Sudah 3 kali belanja di Pasar Ciputat untuk belanja ayam dan sayur-mayur. Berangkat ke pasarnya setelah taraweh, udaranya segar cenderung dingin malah, harus pake jaket daripada masuk angin.
Memang sih, di malam hari belum semuanya buka seperti pedagang ikan laut tetapi banyak yang sudah buka kok. Senang deh melihat aktivitas para pedagang mempersiapkan dagangannya. Oiya kalau malam tentu saja lebih sepi pembeli. Sebenarnya sayuran, ikan tawar, buah, dll memang tiba malam hari jadi dipastikan lebih segar dibanding belanja pagi hari. Senangnya lagi pedagang lebih royal, gak banyak menakar dagangannya (kami belanja per 1/4kg atau 1/2kg bukan ketengan ya).
Kelebihan belanja malam hari adalah sekalian me-time. Gak ngehits ya me-time berdua suami ke pasar tradisional 😁. Pernah ngajak Vito/Ghita (bergantian) sekalian biar mereka lihat makanan yang setiap hari tersedia di meja makan itu prosesnya panjang, agar mereka lebih menghargai dan mensyukuri nikmat yang ada. Memang sih repot karena mereka ngantuk di jalan tersepoi angin malam. Oiya, keuntungan lagi belanja malam hari adalah anak-anak gak bisa jajan 😁.
Yang terpenting, menjaga ketahanan pangan di keluarga kami 😄.
Keluarga Andrivito 